NIUS.id – Meningkatnya kasus pelecehan dan kekerasan seksual terhadap anak di Kota Bontang mendapat perhatian serius dari Ketua Komisi A DPRD Bontang, Heri Keswanto.
Ia menilai fenomena ini sebagai kondisi darurat yang harus ditanggapi cepat dan serius oleh seluruh elemen, terutama pemerintah.
Heri menekankan, upaya pencegahan harus dimulai sejak dini, salah satunya melalui edukasi seksual dan pemahaman mengenai ranah privasi tubuh.
Edukasi ini, menurutnya, tidak hanya menyasar anak-anak, tetapi juga orang tua.
“Edukasi tidak cukup hanya ke anak. Orang tua juga harus paham dan mengerti cara menyampaikan hal ini dengan benar,” ujarnya.
Ia mengungkapkan pentingnya peran keluarga dalam membentuk kesadaran anak terhadap batas aman dalam interaksi sosial.
Edukasi mengenai seksualitas, lanjutnya, bukanlah hal tabu, tetapi bagian dari perlindungan anak sejak dini.
Ia mendorong pemerintah untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan seperti puskesmas sebagai tempat edukasi awal bagi orang tua dan anak.
“Orang tua perlu diajak bicara. Mereka harus tahu bagaimana menyampaikan hal ini dengan bahasa yang tepat, yang bisa diterima anak,” jelasnya.
Selain itu, Heri mengingatkan agar orang tua lebih berhati-hati dalam membebaskan anak berinteraksi sosial, terutama dengan lawan jenis.
Sikap waspada dinilai penting agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan.
“Sikap waspada itu perlu, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tegasnya.
Dirinya juga mendorong sinergi antara pemerintah, sekolah, tenaga kesehatan, dan masyarakat untuk memperkuat perlindungan terhadap anak.
“Harapannya lingkungan anak bisa menjadi lebih aman dan terlindungi dari kekerasan seksual,” tutup Heri.
Laporan Wartawan NIUS.id, Zuajie
