NIUS.id – Anggota DPRD Kota Bontang, Alfin Rausan Fikry, meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang lebih serius dalam mencegah insiden kebakaran dan korsleting listrik di berbagai fasilitas milik pemerintah.
Hal ini disampaikannya menyusul terbakarnya Gedung Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif (Dispoparekraf), Jumat (23/5/2025) malam lalu.
Kekhawatiran Alfin tak hanya menyasar keselamatan gedung, tetapi juga keamanan masyarakat dan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang beraktivitas di dalamnya.
Ia mengingatkan, peristiwa serupa pernah merenggut nyawa rekannya lima tahun lalu.
“Berkaca dari kasus lima tahun lalu, teman saya wafat tersengat aliran listrik saat bermain bola basket di Gedung Dispoparekraf. Kini kejadian korsleting listrik kembali terjadi,” ungkap Alfin dalam Rapat Paripurna VI DPRD Bontang, Selasa (10/6/2025).
Ia menegaskan pentingnya upaya preventif, seperti pemasangan sistem pemadam kebakaran otomatis (fire sprinkler system) di seluruh gedung pemerintah, sekolah, pasar, dan titik kumpul masyarakat lainnya.
“Keselamatan masyarakat dan ASN adalah tanggung jawab bersama. Pemerintah harus ambil langkah konkret,” tegasnya.
Sebagai informasi, fire sprinkler system merupakan alat pemadam otomatis yang bekerja saat mendeteksi panas atau asap akibat kebakaran.
Sistem ini akan menyemprotkan air secara langsung ke titik api guna memadamkan dan mencegah api menyebar lebih luas.
Alfin juga menyinggung kasus kebakaran di Big Mall Samarinda yang menunjukkan bahwa bahkan gedung besar dan profesional pun bisa lengah dalam aspek keselamatan.
“Yang sebesar dan seprofesional itu saja ternyata sekring listriknya tidak berfungsi. Apalagi kita yang belum memiliki sistem apa pun. Jadi saya pikir ini sangat penting untuk diperhatikan,” tutupnya.
Laporan Wartawan NIUS.id, Zuajie
