NIUS.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang melalui Dinas Kesehatan resmi meluncurkan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) sebagai upaya strategis dalam menekan angka stunting di Kota Bontang. Program ini menyasar 1.219 balita serta 65 ibu hamil yang terindikasi mengalami kekurangan gizi.
Kepala Dinas Kesehatan Bontang, Bakhtiar Mabe, menjelaskan bahwa PMT diberikan dalam bentuk makanan bergizi seimbang yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing kelompok sasaran.
“Pemberian Makanan Tambahan ini bukan sekadar bantuan makanan, melainkan bagian dari upaya berkelanjutan pemerintah untuk memastikan generasi masa depan Bontang tumbuh sehat dan optimal,” ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, menyampaikan apresiasinya atas langkah konkret Dinas Kesehatan dalam memperkuat penanganan stunting. Menurutnya, keberhasilan program ini sangat bergantung pada kolaborasi lintas sektor dan peran aktif masyarakat.
“Mencegah stunting berarti kita sedang menyiapkan SDM unggul untuk masa depan. Ini adalah investasi jangka panjang bagi kota kita,” ungkapnya saat menghadiri launching PMT, Kamis (21/8/2025).
Selain menyalurkan makanan tambahan, program ini juga dilengkapi dengan edukasi gizi dan pemantauan pertumbuhan balita serta kesehatan ibu hamil.
Seluruh menu PMT telah disesuaikan dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) dan konsep Isi Piringku dari Kementerian Kesehatan.
“Harapannya pemberiannya tepat sasaran dan bermanfaat optimal bagi pertumbuhan balita maupun kesehatan ibu hamil,” tambah Neni.
Target Pemkot Bontang sejalan dengan pemerintah pusat, yakni menekan angka stunting nasional hingga di bawah 14 persen pada 2030. Bahkan, Neni optimistis Bontang bisa lebih cepat mencapai target tersebut.
“Kita usahakan di tahun 2027 sudah berada di angka 14 persen. Tidak ada salahnya kalau Bontang menjadi kota pembuka dalam penurunan stunting,” tegasnya.
Dengan peluncuran PMT ini, Pemkot Bontang berharap kualitas kesehatan anak-anak semakin meningkat sehingga dapat mewujudkan generasi unggul yang siap berkontribusi bagi pembangunan bangsa.
Laporan Wartawan Nius.id, Dahlia