ADVERTORIALBontangPemerintah

Pemkot Bontang Dorong Pencegahan TBC Lewat Program Kelurahan Siaga, Tiga Wilayah Jadi Pilot Project

NIUS.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang terus memperkuat komitmennya dalam menekan angka kasus tuberkulosis (TBC) melalui strategi berbasis komunitas. Salah satu langkah konkrit adalah peluncuran program Kelurahan Siaga TBC yang resmi dimulai pada Selasa (16/9/2025) di Aula BPU Kecamatan Bontang Barat.

Pada tahap awal, program ini melibatkan tiga kelurahan sebagai pilot project, yakni Loktuan, Telihan, dan Tanjung Laut. Kehadiran program ini diharapkan menjadi model edukasi, deteksi dini, sekaligus pendampingan pasien hingga tuntas menjalani pengobatan.

Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, melalui Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang, Bahtiar Mabe, menyampaikan bahwa TBC masih menjadi masalah serius, tidak hanya dalam aspek kesehatan tetapi juga sosial dan ekonomi. “TBC bisa melemahkan fisik, memiskinkan keluarga, bahkan memunculkan stigma sosial. Karena itu, penanganan harus menyeluruh dan berbasis kebersamaan,” ujarnya.

Bahtiar menyoroti persoalan kepatuhan pasien. Berdasarkan data Dinkes, dari seluruh pasien TBC, hanya sekitar 86 persen yang menuntaskan pengobatan. Sisanya terhenti karena berbagai alasan, seperti putus obat, pindah tanpa pelaporan, atau meninggal dunia. Padahal, layanan pengobatan TBC tersedia gratis di fasilitas kesehatan.

“Kalau tidak tuntas, penyakit bisa kambuh bahkan lebih kebal terhadap obat. Di sinilah pentingnya dukungan keluarga dan komunitas agar pasien tetap semangat hingga sembuh total,” tegasnya.

Program Kelurahan Siaga TBC mengedepankan peran aktif masyarakat, mulai dari kader kesehatan, RT/RW, tokoh agama, hingga organisasi lokal. Mereka dilibatkan dalam upaya menghapus stigma, mengajak masyarakat berobat, serta memberikan pendampingan moral maupun praktis kepada pasien.

Selain itu, setiap kelurahan siaga juga difungsikan sebagai pusat informasi TBC, tempat warga bisa mendapatkan edukasi terkait pencegahan, gejala awal, hingga prosedur pengobatan.

Jika tahap awal ini berjalan sukses, Pemkot Bontang berencana memperluas cakupan program ke seluruh kelurahan. Harapannya, strategi berbasis komunitas ini dapat mempercepat target nasional eliminasi TBC tahun 2030.

“Tidak ada pihak yang bisa bekerja sendirian. Penanggulangan TBC harus menjadi komitmen bersama. Dari pemerintah, tenaga kesehatan, hingga masyarakat, semua punya peran penting,” pungkas Bahtiar.

Laporan Wartawan NIUS.id, Dahlia

Exit mobile version