NIUS.id – Anggota DPRD Kota Bontang, Muhammad Sahib, mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah nyata dalam menyelesaikan krisis air baku yang hingga kini belum juga teratasi.
Ia menilai Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang terkesan pasif dan hanya mengandalkan janji-janji proyek yang belum jelas realisasinya.
“Kondisinya sudah darurat. Air bersih adalah kebutuhan utama. Jangan tunggu warga terus-terusan mengeluh,” tegas Sahib, Rabu (11/6/2025).
Menurutnya, sejauh ini belum ada satu pun proyek yang benar-benar menyentuh akar persoalan. Proyek Bendungan Masdarling yang digadang-gadang jadi solusi, justru berjalan di tempat.
“Proyek itu sudah molor tiga kali. Sekarang ganti kontraktor lagi, tapi tetap nggak ada kejelasan. Ini membuktikan lemahnya pengawasan dan komitmen dari pihak terkait,” tegas Politisi Partai NasDem tersebut.
Sahib juga mengkritik sederet rencana alternatif yang pernah dibahas Pemkot, seperti distribusi air dari Merangkayu, pemanfaatan void tambang milik PT Indominco Mandiri, dan pipanisasi dari Sungai Mahakam.
Namun semuanya, kata dia, belum ada yang benar-benar berjalan.
“Void belum rampung karena masalah administrasi. Pipanisasi masih sebatas konsep. Terlalu banyak ide, tapi nol eksekusi,” ketusnya.
Ia mendesak agar Pemkot Bontang segera menentukan satu langkah konkret dan fokus menuntaskannya, ketimbang terus menumpuk opsi tanpa penyelesaian.
“Kalau memang serius, pilih satu proyek yang paling memungkinkan, jalankan, dan selesaikan. Warga butuh air hari ini, bukan nanti,” ujarnya.
Sahib bahkan mengancam akan melakukan inspeksi mendadak ke lokasi proyek-proyek yang berkaitan dengan air baku. Ia meminta Pemkot transparan soal progres dan tidak membuang-buang anggaran untuk program yang tidak efektif.
“Kita siap turun langsung. Kalau proyeknya gagal lagi, lebih baik dihentikan saja daripada jadi beban keuangan daerah,” tutupnya.
Laporan Wartawan NIUS.id, Zuajie