BontangNEWSUTAMA

Di Balik Jeruji, Hidup Warga Binaan Kian Sulit

×

Di Balik Jeruji, Hidup Warga Binaan Kian Sulit

Sebarkan artikel ini
Di balik jeruji, kehidupan warga lapas tidak menentukan.
Di balik jeruji, kehidupan warga lapas tidak menentukan.

NIUS.id – Kehidupan di balik jeruji tidak hanya soal hukuman, tetapi juga tentang bagaimana negara memenuhi hak dasar warga binaan di lapas, termasuk makan dan tempat tidur.

Namun, di tengah keterbatasan anggaran, bagaimana realitas sebenarnya?

Standar Biaya Hidup di Lapas: Cukup atau Sekadar Bertahan?

Di balik jeruji ini juga, setiap warga binaan di Lapas mendapatkan jatah makan, obat-obatan, serta pakaian seragam yang biayanya ditanggung oleh negara.

Pemerintah telah menetapkan standar anggaran untuk kebutuhan dasar ini.

Namun, jumlah penghuni lapas yang terus meningkat kerap menjadi tantangan tersendiri dalam pemenuhannya.

“Biaya makan napi ditanggung negara dengan standar biaya yang telah ditentukan. Ada juga anggaran untuk obat-obatan, pelayanan kesehatan, serta pakaian seragam bagi napi dan tahanan,” ujar Kasi Binadik Lapas Bontang, Riza Mardani.

Anggaran Terbatas, Efisiensi Tak Terhindarkan

Pada 2025, semua kementerian dan lembaga mengalami dampak langsung dari kebijakan efisiensi anggaran, termasuk Kementerian Hukum dan HAM yang menaungi Lapas.

Hal ini turut memengaruhi alokasi dana untuk kebutuhan warga binaan.

“Mohon maaf, yang saya tahu biaya makan 24 ribu per orang untuk tiga kali makan. Untuk obat-obatan, sekitar 5 ribu per orang per bulan. Untuk yang lainnya, saya kurang paham karena itu kewenangan bagian administrasi,” jelas Riza.

Keterbatasan anggaran ini menyebabkan banyak lapas harus mengatur strategi agar kebutuhan dasar warga binaan tetap terpenuhi.

Namun, di beberapa tempat, kondisi yang jauh dari kata layak masih sering ditemukan, termasuk dugaan praktik pungutan liar demi mendapatkan fasilitas yang lebih baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *