ADVERTORIALBontang

Wakil Ketua Komisi C Minta Jangan Biarkan Lingkungan Kumuh Kembali Menghantui Bontang

×

Wakil Ketua Komisi C Minta Jangan Biarkan Lingkungan Kumuh Kembali Menghantui Bontang

Sebarkan artikel ini
Wakil Ketua Komisi C DPRD Bontang, Yassier Arafat.
Wakil Ketua Komisi C DPRD Bontang, Yassier Arafat.

NIUS.id — Wakil Ketua Komisi C DPRD Bontang, Yassier Arafat, mengeluarkan pernyataan tegas terkait nasib Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di Kota Bontang.

Dirinya mendesak agar program yang sempat membawa perubahan besar di kawasan padat penduduk itu segera dilanjutkan.

Yasser memperingatkan, tanpa keberlanjutan, kawasan kumuh yang sempat tertangani bisa kembali muncul dan menghantui kota ini.

“Jangan biarkan lingkungan kumuh kembali menghantui Bontang. Program Kotaku sudah memberikan hasil nyata, dan sangat disayangkan jika dibiarkan berhenti tanpa ada kejelasan,” ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (20/5/2025).

Program Kotaku yang digagas oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bertujuan untuk menata kawasan kumuh menjadi lebih layak huni melalui pembangunan infrastruktur dasar, seperti jalan lingkungan, drainase, akses air bersih, dan sanitasi.

Menurut Yassier, keberhasilan program ini tidak boleh berhenti di tengah jalan.

Ia menyoroti, beberapa fasilitas yang telah dibangun kini mulai menunjukkan tanda-tanda kerusakan akibat kurangnya pemeliharaan dan dukungan lanjutan.

“Jika tidak ada kesinambungan anggaran dan pendampingan, maka semua hasil pembangunan bisa sia-sia. Warga akan kembali hidup di lingkungan yang tidak sehat dan itu bertentangan dengan misi kota layak huni,” tegas politisi dari Partai Golkar tersebut.

Yassier juga mengusulkan agar Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang menjalin kerja sama lebih erat dengan pemerintah pusat serta menggandeng sektor swasta untuk memastikan keberlanjutan program.

Selain itu, ia mendorong peningkatan peran masyarakat dalam menjaga dan merawat lingkungan mereka sendiri.

“Ini bukan hanya soal anggaran, tapi soal kemauan dan komitmen. Pemerintah dan masyarakat harus jalan bersama. Tidak cukup hanya bangun, harus ada rawat dan lanjutkan,” singkat wakil ketua komisi c itu.

Di tengah upaya mewujudkan Bontang sebagai kota yang bersih, sehat, dan ramah lingkungan, dorongan dari legislatif seperti yang disuarakan Yassier menjadi penegasan, pembangunan harus menyentuh akar permasalahan sosial masyarakat.

Laporan Wartawan NIUS.id, Zuajie

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *