NIUS.id – Sebuah video viral di media sosial telah menghebohkan warganet.
Video tersebut memperlihatkan seorang sopir pickup yang tengah bernegosiasi dengan seseorang yang diduga merupakan oknum anggota Dinas Perhubungan (Dishub).
Dalam video tersebut, terdengar jelas permintaan sejumlah uang dari oknum tersebut kepada sopir.
“50 aja buat uang rokok,” ujar oknum yang mengenakan seragam Dinas Perhubungan dalam rekaman video itu.
Video ini pertama kali dibagikan oleh akun TikTok @yaxuza90_ pada hari Jumat, 7 Juni 2024.
Dalam deskripsi video, akun tersebut menjelaskan bahwa lokasi kejadian berada di kawasan Jalan Daan Mogot Raya, Jakarta Barat.
“Daan Mogot area,” tulis akun @yaxuza90_ singkat dalam keterangannya.
Kronologi Kejadian
Menurut sumber yang beredar di media sosial, peristiwa ini bermula ketika kendaraan pickup yang dikemudikan oleh sopir tersebut diberhentikan oleh oknum anggota Dishub.
Sopir kemudian diajak berbicara di pinggir jalan, dan percakapan antara keduanya terekam dalam video yang kemudian viral.
Dalam video berdurasi sekitar 2 menit tersebut, sopir terlihat tampak kebingungan namun akhirnya menyerahkan sejumlah uang kepada oknum tersebut.
Video ini dengan cepat menyebar di berbagai platform media sosial, memicu beragam reaksi dari masyarakat.
Banyak warganet yang mengungkapkan kekecewaan dan kemarahan mereka terhadap praktik pungli (pungutan liar) yang masih terjadi.
“Memalukan! Ini harus segera ditindak tegas,” tulis salah satu pengguna Twitter.
“Kapan berakhirnya praktik seperti ini? Semoga ada tindakan nyata dari pemerintah,” komentar pengguna lainnya di Instagram.
Tidak sedikit juga yang berharap agar pihak berwenang segera mengusut tuntas kasus ini dan memberikan sanksi yang tegas kepada pelakunya jika terbukti bersalah.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Dinas Perhubungan DKI Jakarta belum memberikan pernyataan resmi terkait kejadian tersebut.
Masyarakat berharap agar kejadian ini menjadi momentum bagi pemerintah dan pihak berwenang untuk memperbaiki sistem pengawasan serta memberantas praktik pungli yang merugikan banyak pihak.
Dinas Perhubungan juga diharapkan dapat meningkatkan transparansi dalam menjalankan tugasnya serta memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.
Kasus ini menambah panjang daftar laporan tentang pungli yang dilakukan oleh oknum pejabat.
Berbagai pihak mendesak agar reformasi birokrasi segera dilakukan untuk menciptakan sistem yang lebih bersih dan terpercaya.
Masyarakat diimbau untuk terus mengawasi dan melaporkan setiap kejadian yang mencurigakan kepada pihak berwenang agar dapat segera ditindaklanjuti.
Peran serta masyarakat dalam pengawasan dianggap sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang bersih dari praktik korupsi dan pungli.
Respon (2)