NIUS.id – Persoalan sulitnya akses beasiswa menjadi sorotan utama dalam kegiatan reses Ketua Komisi A DPRD Kota Bontang, Heri Keswanto, bersama ratusan mahasiswa dan pemuda di Cafe Keluar Main, Rabu (23/4/2025).
Dalam forum tersebut, mahasiswa menyampaikan keresahan terkait akses beasiswa yang sulit dijangkau, baik dari sisi informasi maupun persyaratan.
Banyak dari mereka mengaku tidak mengetahui keberadaan program beasiswa, sementara yang tahu pun kesulitan memenuhi sejumlah kriteria administratif yang dianggap tidak relevan dengan kondisi lapangan.
“Kami ingin ada perubahan dalam sistemnya. Banyak yang berprestasi tapi tidak bisa mengakses beasiswa hanya karena tidak memenuhi syarat administratif tertentu,” ujar salah satu mahasiswa peserta.
Keluhan serupa datang dari pemuda yang baru menyelesaikan pendidikan menengah.
Mereka menilai, sistem beasiswa saat ini kurang memberi ruang bagi pelajar berprestasi yang bukan berasal dari kelompok prioritas tertentu.
Menanggapi hal ini, Ketua Komisi A DPRD Bontang, Heri Keswanto —akrab disapa Herkes— menyatakan, dirinya akan membawa seluruh aspirasi tersebut ke rapat pembukaan masa sidang ke II.
“Persoalan akses beasiswa yang sulit ini menjadi perhatian kami. Aspirasi ini akan kami bahas di dewan untuk mencari solusi yang berpihak pada pemuda dan pelajar berprestasi,” ujar Herkes.
Reses ini menjadi bagian dari komitmen Herkes untuk menjaring aspirasi publik secara langsung, khususnya dari generasi muda, agar kebijakan yang dihasilkan benar-benar mencerminkan kebutuhan masyarakat.
Laporan Wartawan NIUS.id, Zuajie