NIUS.id — Upaya Penguatan Demokrasi Daerah (PDD) terus didorong oleh Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Shemmy Permata Sari.
Dalam kegiatan yang berlangsung di Kota Bontang, Shemmy menekankan pentingnya membangun demokrasi yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat, dengan mengedepankan isu keamanan sosial (human security) sebagai elemen kunci.
Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk nyata dari PDD, di mana masyarakat diberikan ruang untuk berdialog langsung dengan wakilnya, menyampaikan aspirasi, sekaligus memperkuat sinergi antara pemerintah dan warga.
Dihadiri puluhan peserta, yang mayoritas adalah ibu rumah tangga, kegiatan ini berlangsung aktif dan penuh antusiasme.
“Penguatan Demokrasi Daerah bukan hanya soal pemilu, tapi bagaimana warga merasa dilibatkan dalam proses pengambilan kebijakan dan turut menjaga ketertiban bersama,” jelas Shemmy dalam sambutannya.
Salah satu poin penting yang diangkat dalam forum ini adalah program pembatasan jam keluar anak sekolah di Kota Bontang.
Menurut Shemmy, kebijakan ini adalah wujud konkret dari pendekatan keamanan sosial yang mendukung PDD.
“Ketika anak-anak lebih tertib, orang tua merasa lebih aman. Ini bagian dari demokrasi yang hadir di tingkat lokal, menyentuh langsung kebutuhan warga,” ujarnya.
Program ini mendorong keterlibatan aktif warga dalam menjaga ketertiban lingkungan, serta memperkuat rasa tanggung jawab kolektif.
Dalam konteks Penguatan Demokrasi Daerah, Shemmy memberi perhatian khusus pada peran ibu-ibu sebagai agen perubahan.
“Keterlibatan ibu-ibu dalam menjaga ketertiban dan menyuarakan kebutuhan keluarga adalah bagian penting dari demokrasi yang hidup dan partisipatif,” tegasnya.
Laporan Wartawan NIUS.id, Zuajie