NIUS.id – Pemerintah Kota Bontang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) menggelar forum strategis dengan menghadirkan lima narasumber dari lembaga kunci. Forum ini menjadi wadah penting untuk memperkuat regulasi sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor jasa konstruksi.
Kepala Dinas PUPR Kota Bontang, Cholis Edi Prabowo, dalam laporannya menegaskan bahwa forum ini dirancang untuk menciptakan kesamaan pandangan serta arah pembangunan yang lebih jelas di sektor konstruksi.
“Harapannya, melalui forum ini, Pemkot Bontang bisa menciptakan kesamaan pandangan dan arah pembangunan yang jelas di sektor konstruksi. Ke depan, jasa konstruksi Bontang harus lebih profesional, kompetitif, dan siap menghadapi tantangan global,” ungkapnya.
Sementara itu, Wali Kota Bontang melalui sambutan tertulis yang dibacakan Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Lukman, menegaskan bahwa sektor jasa konstruksi merupakan tulang punggung pembangunan sekaligus penggerak pertumbuhan ekonomi nasional.
“Industri jasa konstruksi memiliki peran yang sangat strategis dalam pembangunan di Indonesia. Karena itu, regulasi penyelenggaraan jasa konstruksi harus diatur sebaik mungkin agar tercipta layanan yang berkualitas dan berdaya saing,” ujar Lukman membacakan sambutan Wali Kota.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota juga menyoroti pentingnya keterlibatan seluruh unsur masyarakat jasa konstruksi, termasuk para pelaku usaha. Menurutnya, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam mewujudkan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, aman, dan berkualitas.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kita butuh kolaborasi yang erat dari seluruh pemangku kepentingan,” tegasnya.
Lebih jauh, Wali Kota menekankan bahwa peningkatan kualitas SDM adalah prioritas utama. Ia menilai, hanya dengan SDM yang unggul, pembangunan infrastruktur dapat memberikan dampak nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat.
“Dengan SDM yang unggul, kita dapat mewujudkan bangunan yang tidak hanya indah dan kuat, tetapi juga berkualitas serta memberi dampak positif jangka panjang,” tambahnya.
Forum ini juga menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, dunia usaha, lembaga pelatihan, dan masyarakat jasa konstruksi. Salah satu proyek prioritas yang menjadi sorotan adalah pembangunan Pelabuhan Loktuan, yang diharapkan mampu menjadi simpul maritim modern sekaligus motor penggerak ekonomi Kota Bontang.
“Mari kita wujudkan Pelabuhan Loktuan sebagai simpul maritim yang modern, ramah lingkungan, dan menjadi motor penggerak perekonomian Kota Bontang,” tutupnya.
Laporan Wartawan NIUS.id, Dahlia
