ADVERTORIALBontangDPRD

Komisi C DPRD Bontang Soroti Musrenbang, Dinilai Seremonial

×

Komisi C DPRD Bontang Soroti Musrenbang, Dinilai Seremonial

Sebarkan artikel ini

NIUS.id – Komisi C DPRD Kota Bontang melontarkan kritik tajam terhadap pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang dinilai cenderung hanya menjadi rutinitas tahunan tanpa hasil nyata. Wakil Ketua Komisi C, Muhammad Sahib, menilai proses Musrenbang selama ini belum mampu menjawab kebutuhan masyarakat secara konkret.

“Musrenbang ini seharusnya bukan hanya agenda seremonial yang digelar tiap tahun. Kalau hanya kumpul, dengar usulan, tapi tidak ada tindak lanjut, ya percuma. Lama-lama masyarakat jadi tidak percaya,” ujarnya saat ditemui baru-baru ini.

Menurut politisi Partai NasDem ini, banyak aspirasi warga yang disampaikan dalam Musrenbang tingkat kelurahan maupun kecamatan, namun hanya segelintir yang terealisasi. Hal ini menciptakan kesenjangan antara harapan masyarakat dan hasil pembangunan yang dirasakan.

Sahib menegaskan, Pemkot Bontang perlu melakukan pembenahan menyeluruh terhadap mekanisme Musrenbang. Salah satunya adalah dengan memperkuat keterlibatan masyarakat secara substansial dan menjadikan hasil rembuk warga sebagai landasan perencanaan, bukan sekadar formalitas pengumpulan data.

“Kalau hasil Musrenbang terus-menerus tertunda, warga akan skeptis. Pemerintah harus transparan dan berani menjelaskan mana program yang bisa dijalankan dan mana yang belum bisa. Jangan dibiarkan menggantung,” tegasnya.

Ia juga meminta agar Pemkot bersikap terbuka dalam menentukan skala prioritas pembangunan. Masyarakat, menurutnya, berhak tahu alasan di balik terpilih atau tidak terpilihnya suatu usulan.

“Transparansi itu penting. Kalau usulan warga tidak dipilih, sampaikan alasannya. Jangan sampai masyarakat merasa suaranya tidak didengar,” imbuhnya.

Komisi C, kata Sahib, akan terus mengawal proses Musrenbang dan memastikan bahwa rekomendasi yang muncul dari bawah tidak sekadar menjadi catatan meja. Ia berharap ke depan, proses perencanaan pembangunan benar-benar berpihak pada kebutuhan riil warga, bukan hanya hasil dari forum yang sifatnya simbolik.

“Kami di DPRD ingin melihat perubahan nyata. Musrenbang harus jadi alat perencanaan yang efektif, bukan hanya formalitas tahunan,” pungkasnya.

Laporan Wartawan NIUS.id, Zuajie

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *