NIUS.id – Pemerintah Kota Bontang tengah merancang langkah strategis untuk mengambil alih pengoperasian Bandara Badak LNG. Langkah ini dipandang sebagai solusi membuka kembali akses transportasi udara yang sempat vakum, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, menyatakan bahwa tahap awal dari rencana tersebut adalah membangun komunikasi intensif dengan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).
“Nanti akan kita bahas lebih lanjut terkait teknisnya dengan LMAN,” ujar Agus Haris belum lama ini.
Menanggapi rencana tersebut, Ketua Komisi C DPRD Bontang, Alfin Rausan Fikry, menyatakan dukungannya. Namun ia mengingatkan bahwa langkah pengambilalihan bandara tidak bisa dilakukan secara tergesa-gesa.
“Pemerintah harus melakukan kajian mendalam terlebih dahulu, termasuk koordinasi intensif dengan pihak perusahaan pengelola sebelumnya,” ujarnya di Gedung DPRD, Selasa (15/7/2025).
Menurut politisi Partai Golkar itu, penting bagi Pemkot untuk memiliki tujuan yang jelas dalam pengoperasian bandara ke depan. Kajian tersebut harus mencakup aspek teknis penerbangan, potensi ekonomi, hingga skema kerja sama operasional.
“Kita harus tahu dulu goals-nya mau ke mana. Termasuk bagaimana mekanisme kerja samanya nanti,” tegas Alfin.
Ia menambahkan, jika dikelola dengan baik, Bandara Badak LNG bisa menjadi titik strategis untuk membuka jalur udara ke dan dari Bontang, yang selama ini hanya bergantung pada jalur darat.
“Kalau ini berjalan, akses ke Bontang jadi lebih cepat dan terbuka. Ini bisa berdampak positif bagi perekonomian lokal, termasuk pemberdayaan masyarakat,” katanya.
Sebagai informasi, Bandara Badak LNG terakhir kali beroperasi pada Senin (7/7/2025), dengan armada Pelita Air menggunakan pesawat ATR 42-500 nomor registrasi PK-PAX. Setelah itu, operasional bandara dinyatakan berhenti sementara.
Langkah Pemkot Bontang ini dipandang sebagai peluang untuk mengambil alih aset penting dan menghidupkan kembali fungsi vital bandara, tak hanya sebagai jalur transportasi, tetapi juga sebagai pintu gerbang investasi dan mobilitas warga yang lebih efisien.
Laporan Wartawan NIUS.id, Zuajie