NIUS.id – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang telah menyetujui hibah lahan seluas 3 hektare di Kelurahan Bontang Lestari kepada Perum Bulog.
Persetujuan ini diberikan dalam rapat paripurna yang membahas pelimpahan aset daerah guna mendukung pembangunan gudang strategis Bulog di wilayah tersebut.
Gudang ini direncanakan untuk memperkuat ketahanan pangan di Bontang, dengan pembangunan fisik dijadwalkan dimulai pada Februari 2026.
Proses perencanaan dan tender akan berlangsung hingga Desember 2025.
Nilai investasi yang dikucurkan oleh Perum Bulog untuk pembangunan gudang tersebut mencapai Rp 23,4 miliar, di luar biaya perencanaan.
Ketua DPRD Bontang menyebutkan, gudang Bulog ini akan sangat membantu dalam menjaga ketersediaan pangan di Bontang dan menekan biaya distribusi, terutama pada saat kondisi darurat atau gangguan pasokan.
“Tidak hanya beras, tapi semua bahan pokok dari seluruh daerah di Kalimantan Timur (Kaltim) siap ditampung untuk memenuhi kebutuhan hidup,” ungkapnya usai rapat paripurna hibah lahan, Senin (5/5/2025).
Kata dia, sebelum terjadi kekhawatiran karena lahan yang disediakan berada cukup jauh dari laut.
“Setelah kita rapatkan, pihak Bulog menyatakan tidak masalah dengan lokasi karena terbukti gedung Bulog di Samarinda juga mendapat suplai yang disalurkan dari pelabuhan Balikpapan,” ujarnya.
Selain itu, menurutnya jarak pelabuhan ke gudang juga tidak akan berdampak pada harga jual pangan ke masyarakat.
“Iya karena itu tadi, adanya gudang Bulog untuk menekan harga pasar yang terlampau tinggi,” jelas Andi Faiz.
Dia berharap, pembangunan gudang Bulog ini akan menjadi salah satu solusi jangka panjang dalam penguatan sistem pangan daerah.
“Terutama saat menghadapi potensi inflasi dan krisis pangan yang bisa terjadi sewaktu-waktu,” singkatnya.
Laporan Wartawan NIUS.id, Zuajie