ADVERTORIALBontangPemerintah

Dispoparekraf Gandeng Komunitas Kreatif Gelar Cut Nyak Dien Night Market, Perkuat Identitas Multikultural Bontang

×

Dispoparekraf Gandeng Komunitas Kreatif Gelar Cut Nyak Dien Night Market, Perkuat Identitas Multikultural Bontang

Sebarkan artikel ini

NIUS.id – Pemerintah Kota Bontang melalui Dinas Pemuda, Olahraga, dan Ekonomi Kreatif (Dispoparekraf) terus menunjukkan komitmennya dalam membangun ekosistem ekonomi kreatif yang inklusif dan berkelanjutan. Hal ini ditandai dengan digagasnya Cut Nyak Dien Night Market dan Culture Festival, sebuah kegiatan yang memadukan budaya, seni pertunjukan, kuliner, hingga produk kriya dalam satu rangkaian festival.

Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dispoparekraf, Doddy Rosdian, menjelaskan bahwa kegiatan ini berbeda dari festival pada umumnya. Konsepnya bersifat mobile show, di mana pertunjukan seni tradisional maupun modern tidak terpusat di satu titik, tetapi tersebar di beberapa spot ikonik Kota Bontang. Mulai dari area Taman Nasional Kutai (TNK), Gedung Widia, hingga jalur menuju hutan mangrove.

“Tujuannya agar subsektor ekonomi kreatif bisa tumbuh bersama. Seni pertunjukan menjadi magnet, lalu UMKM kuliner, kriya, hingga fashion ikut bergerak dalam satu ekosistem yang saling menopang,” jelas Doddy, Kamis (11/9/2025).

Festival ini menghadirkan beragam sajian, mulai dari seni tari daerah, musik tradisional, hingga kuliner khas Nusantara seperti Soto Madura, Papeda, dan jajanan lokal. Produk kerajinan dari komunitas Dayak, Kutai, hingga perantau dari berbagai daerah juga ikut meramaikan pasar malam kreatif tersebut.

Lebih lanjut, Doddy menambahkan bahwa kegiatan ini akan digelar dua kali sebulan, setiap Jumat dan Sabtu malam. Sistem evaluasi akan diterapkan untuk menilai antusiasme masyarakat dan komunitas. Bila mendapat respons tinggi, kegiatan bisa berkembang menjadi agenda tahunan bahkan mingguan.

Menariknya, setiap pelaksanaan akan menampilkan komunitas daerah berbeda sehingga festival ini menjadi ajang nostalgia sekaligus memperkuat identitas multikultural Bontang. “Bontang ini kota perantau, hampir semua suku ada. Lewat acara ini kami hadirkan rumah budaya bagi mereka,” tambahnya.

Selain membuka ruang bagi komunitas, Cut Nyak Dien Night Market juga memprioritaskan UMKM lokal untuk mendapat kesempatan berjualan. Namun, jika stand masih tersedia, pelaku usaha umum juga bisa ikut setelah melalui proses kurasi.

Dengan dukungan lintas komunitas dan subsektor, kegiatan ini diharapkan menjadi tonggak awal terbentuknya ekosistem ekonomi kreatif Bontang yang berdaya saing tinggi, sekaligus menjaga kekayaan budaya lokal agar tetap hidup dan berkembang.

Laporan Wartawan NIUS.id, Dahlia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *