ADVERTORIALBontangPemerintah

Bontang Sabet Juara 1 Paritrana Award 2025, Neni: Bukti Nyata Perlindungan Pekerja Rentan

×

Bontang Sabet Juara 1 Paritrana Award 2025, Neni: Bukti Nyata Perlindungan Pekerja Rentan

Sebarkan artikel ini
Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni usai menerima piagam penghargaan Ketenagakerjaan tingkat Provinsi Kalimantan Timur.
Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni usai menerima piagam penghargaan Ketenagakerjaan tingkat Provinsi Kalimantan Timur.

NIUS.id – Kota Bontang kembali mencatat prestasi membanggakan di tingkat provinsi. Kali ini, Kota Taman sukses meraih Juara 1 Paritrana Award 2025, penghargaan bergengsi yang digelar Pemerintah Pusat bersama BPJS Ketenagakerjaan.

Penghargaan tersebut diserahkan pada Selasa (5/8/2025) di Ruang Ruhui Rahayu, Kantor Gubernur Kalimantan Timur. Momen ini menjadi bagian dari rangkaian High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD), serta Rapat Koordinasi Program MBG.

Gubernur Kalimantan Timur, Rudi Mas’ud, dalam sambutannya secara daring, menyebut Paritrana Award sebagai wujud apresiasi kepada daerah yang serius mendorong perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan. Menurutnya, cakupan perlindungan yang menyeluruh atau universal coverage adalah kunci dalam menciptakan keadilan sosial, terutama bagi pekerja rentan yang kerap luput dari perhatian.

“Penghargaan ini diharapkan menjadi motivasi bagi seluruh daerah untuk memperluas perlindungan ketenagakerjaan dan memastikan semua pekerja, termasuk yang rentan, mendapatkan haknya,” tutur Rudi.

Usai menerima penghargaan, Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, mengaku bangga sekaligus bersyukur. Baginya, pencapaian ini bukan hanya sekadar gelar, tetapi bukti nyata kerja kolektif antara pemerintah, pelaku usaha, dan BPJS Ketenagakerjaan.

“Ini merupakan bentuk nyata perhatian pemerintah agar bisa terus memberikan perlindungan terhadap pekerja rentan supaya bisa hidup layak dan berkelanjutan. Azas manfaat dari jaminan ini jelas, membantu memenuhi kebutuhan hidup mereka,” kata Neni.

Neni menegaskan, penghargaan ini akan menjadi pemicu semangat untuk memperluas cakupan perlindungan, khususnya bagi pekerja sektor informal yang selama ini rawan kehilangan penghasilan jika menghadapi risiko kerja.

“Alhamdulillah, kita mengapresiasi seluruh pihak yang telah berkontribusi,” tambahnya.

Paritrana Award sendiri merupakan penghargaan yang digagas oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) bersama BPJS Ketenagakerjaan. Penilaian dilakukan berdasarkan komitmen kebijakan, alokasi anggaran, capaian kepesertaan, dan inovasi yang mampu mendorong lebih banyak pekerja terlindungi.

Raihan Juara 1 tingkat provinsi ini menegaskan bahwa Bontang memiliki komitmen tinggi terhadap kesejahteraan masyarakatnya. Selama ini, pemerintah daerah aktif melakukan sosialisasi, memberikan kemudahan pendaftaran, hingga menggandeng berbagai sektor usaha untuk ikut serta dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan.

Bagi Neni, keberhasilan ini juga menjadi pesan moral bahwa melindungi pekerja rentan bukan hanya tugas formal pemerintah, melainkan kewajiban bersama. Perlindungan tersebut, kata dia, akan membentuk masyarakat yang lebih tangguh secara ekonomi dan siap menghadapi tantangan di masa depan.

Bontang bertekad mempertahankan bahkan meningkatkan capaian serupa di tahun-tahun mendatang.

“Kita tidak boleh berhenti di sini. Perlindungan pekerja harus terus berkembang dan menjangkau semua lapisan masyarakat,” tutup Neni.

Laporan Wartawan NIUS.id, Dahlia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *