NIUS.id – Kota Bontang kembali menunjukkan komitmennya dalam pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan. Salah satu capaian pentingnya adalah penerapan sistem sanitary landfill pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA), yang kini menjadi perhatian nasional.
Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, mengungkapkan bahwa kota yang dipimpinnya berhasil mencuri perhatian sebagai salah satu daerah yang sudah menerapkan sistem ini. Bahkan, Bontang masuk penilaian Adipura tanpa pemberitahuan sebelumnya.
“Jadi, kemarin kita (Bontang) dipanggil, ternyata sudah ada penilaian terhadap 10 kota, termasuk Bontang. Kami tidak tahu sedang dinilai karena memang dilakukan secara diam-diam, tapi alhamdulillah poin kita cukup tinggi,” ujar Neni saat ditemui awak media belum lama ini.
Menurutnya, salah satu indikator penting dalam penilaian Adipura adalah penerapan sistem sanitary landfill. Daerah yang masih menggunakan metode open dumping otomatis gugur dari penilaian.
Di Kalimantan Timur (Kaltim), hanya ada dua kota yang tercatat memiliki sistem sanitary landfill aktif, yaitu Bontang dan Balikpapan. Neni menyebut, Bontang sudah jauh lebih dahulu mengoperasikan sistem ini dibanding daerah lain.
“Bontang sudah mengoperasikan sistem ini sejak tahun 2008, waktu masih zaman Pak Sofyan. Jadi kita lebih awal dibanding kota lain yang baru menerima bantuan pusat sekitar dua tahun terakhir,” jelasnya.
Sistem sanitary landfill sendiri merupakan metode pengelolaan sampah modern yang meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Sampah yang masuk ke TPA dipadatkan, ditutup dengan lapisan tanah, dan dilengkapi pengelolaan air lindi serta gas metana, sehingga lebih ramah lingkungan dibanding metode lama.
Ke depan, Neni berharap Bontang tidak hanya menargetkan penghargaan Adipura, tetapi juga menjadi pionir kota bebas sampah di Kalimantan.
“Harapannya, sampah yang masuk ke TPA hanyalah residu, karena sebagian besar sudah dikelola melalui bank sampah. Kalau ini tercapai, Bontang akan benar-benar menjadi kota yang bersih dan berkelanjutan,” pungkasnya.
Penerapan sistem sanitary landfill sejak lebih dari satu dekade lalu menunjukkan bahwa Bontang memiliki visi jangka panjang dalam pengelolaan lingkungan. Dengan dukungan masyarakat, inovasi pengelolaan sampah, dan kebijakan pemerintah daerah, kota ini berpeluang besar menjadi contoh nasional dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari permasalahan sampah.
Laporan Wartawan NIUS.id, Dahlia